Cara Pureit Mendukung Pelestarian Air


Foto Air

Air merupakan salah satu rahmat terbesar yang diberikan Tuhan untuk seluruh mahluk hidup di bumi ini. Dengan air bumi yang awalnya mati dihidupkan menjadi tempat yang layak huni bagi seluruh mahluk hidup. Dengan air pula ditumbuhkannya biji-bijian yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi pohon-pohon buah yang bisa dinikmati untuk kelangsungan hidup mahluk di bumi ini. Oleh karena itu air merupakan salah satu sumber kehidupan yang sangat vital dalam mendukung adanya kehidupan di bumi ini selain dari udara dan daratan tentunya.


APA ITU AIR?

Air adalah senyawa yang sangat penting bagi kehidupan semua makhluk hidup di bumi ini. Semua makhluk hidup yang ada di bumi ini diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Tanpa air tidak akan ada satupun mahluk yang bisa bertahan hidup. Hal tersebut tidak terlepas dari fungsi air itu sendiri yang sangat vital dan dibutuhkan oleh setiap mahluk di bumi ini untuk bertahan hidup.

BAGIMANA PROSES TERBENTUKNYA AIR DI BUMI?

Sebelum menjelaskan bagaimana proses terbentuknya air di bumi, perlu kita ketahui bahwa Air yang ada di bumi ini menutupi hampir 71 persen permukaan bumi sementara sisanya adalah daratan. Air tersebut terdiri dari 97 persen air laut (air asin) dan hanya 3 persen air tawar (yang bisa dikonsumsi manusia). Dari 3 persen air tawar tersebut 2 persennya berupa air beku yang ada di Kutub Utara dan Selatan. Sisa 1 persen berupa air yang berada di dalam tanah, danau-danau, di atmosfer (berupa awan,embun dan kabut) dan sisanya adalah air hujan. Namun sisa 1 persen air tawar yang tersedia di bumi pun tidak semuanya bersih dan layak dikonsumsi oleh manusia.

Berbicara tentang bagaimana proses air tersebut terbentuk, rasanya kita perlu mengalihkan pikiran kita kembali ke masa-masa sekolah SMP atau SMA dulu. Masih ingatkah anda dengan pelajaran IPA tentang siklus air (Water Cycle) atau yang sering disebut dengan siklus hidrologi yang pernah dijelaskan oleh guru IPA anda semasa duduk di bangku SMP/SMA! Ya…Air yang kita konsumsi setiap hari atau yang ada di bumi ini baik yang ada di laut maupun di danau-danau tidak serta merta langsung terbentuk begitu saja atau keluar dari tanah atau bahkan turun langsung dari langit tanpa melalui proses yang disebut siklus hidrologi.

Air dalam objek-objek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air/siklus hidrologi, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan mengalirnya air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Siklus ini terjadi akibat adanya pengaruh sinar matahari, Sinar matahari memancarkan energi panas di permukaan bumi yang berakibat terjadinya penguapan air atau evaporasi di laut, sungai, danau, rawa-rawa dan lain-lain.

Gambar Siklus Hidrologi Sederhana

Siklus hidrologi itu sendiri dibagi menjadi tiga antara lain:

1.   Siklus Pendek

Siklus pendek adalah proses perputaran air laut yang menguap menjadi gas, kemudian berkondensasi (proses perubahan wujud uap air menjadi awan sebagai hasil pendinginan di atmosfer) manjadi awan, dan jatuh kembali ke laut dalam bentuk hujan setelah tertiup angin.

2.    Siklus Sedang

Siklus sedang adalah proses perputaran air laut yang menguap menjadi gas dan berkondensasai menjadi awan. Selanjutnya awan tersebut terbawa angin ke daratan dan jatuh sebagai hujan. Kemudian air tersebut ada yang diserap ke dalam tanah menjadi air tanah dan ada yang mengalir dan terkumpul dalam sungai menuju kembali ke laut.

3.    Siklus Panjang

Siklus panjang adalah proses perputaran air laut yang menguap manjadi gas. Kemudian hasil uap air tersebut membentuk kristal-kristal es lalu di bawa angina ke daratan (pegunungan yang tinggi) dan jatuh sebagai hujan salju. Selanjutnya hasil proses tersebut membentuk gletser ( lapisan es yang mencair ) lalu masuk ke sungai dan kembali ke laut.

SIAPA SAJA YANG MEMBUTUHKAN AIR DAN APA FUNGSI AIR  BAGI MAHLUK HIDUP ITU SENDIRI?

Air sangat dibutuhkan bagi semua mahluk hidup baik itu tumbuhan, hewan dan manusia untuk dapat bertahan hidup di bumi. Adapaun Fungsi air bagi mahluk hidup tersebut antara lain:

1.   Tumbuhan: Salah satu fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai bahan dasar untuk reaksi-reaksi biokimia seperti pada proses fotosintesis dan respirasi, menjadi pelarut bagi zat hara yang diperlukan tumbuhan untuk tumbuh dll. Air juga digunakan sebagai habitat untuk berkembang biak dan bertahan hidup bagi tumbuhan yang hidup di air.

 2.  Hewan: Fungsi Air bagi hewan yang paling utama adalah digunakan untuk minum dan mandi guna mendinginkan suhu tubuh mereka. Namun bagi hewan yang hidup di air sama halnya dengan tumbuhan yang hidup di air, Air berfungsi sebagai habitat untuk berkembang biak dan bertahan hidup.

3.    Manusia: Khusus bagi manusia air merupakan kebutuhan pokok sehari-hari yang
      dibutuhkan untuk memenuhi segala macam kegiatannya, antara lain digunakan untuk:



Keperluan Primer: Fungsi utama air bagi manusia adalah untuk minum. 
      Seperti yang telah kita ketahui  bersama bahwa 70 persen tubuh manusia terdiri dari air, bahkan persentasenya bisa lebih lagi tergantung dari ukuran badan. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara 1 sampai 2 liter air setiap hari. untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolism serta mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Namun Jumlah pastinya bergantung pada tingkat aktivitas, suhu, kelembaban, dan beberapa faktor lainnya yang masing-masing orang memiliki takaran yang berbeda-beda. Kehilangan air sebanyak 15 persen dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Di dalam tubuh manusia, air diperlukan untuk transportasi zat - zat makanan dalam bentuk larutan dan melarutkan berbagai jenis zat penting yang diperlukan tubuh setiap hari. Selain itu Air juga bermanfaat untuk meningkatkan energi, menyehatkan tulang, mengeluarkan racun dalam tubuh, meningkatkan fungsi otak, membantu kinerja fungsi organ vital tubuh serta menjaga fungsi pencernaan. Disamping itu air juga digunakan manusia untuk menunjang kebutuhan rumah tangga seperti memasak, mandi, cuci, kakus dan pekerjaan lainnya. 

Keperluan sekunder: Air digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan pendukung lainnya antara lain:
-   keperluan umum, manusia memerlukan air untuk kebersihan jalan, tempat ibadah, wc umum,pasar, mall, pengangkutan air limbah, hiasan kota seperti air mancur, tempat rekreasi dan lain-lainnya.
-     keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik.
-     keperluan perdagangan, misalnya untuk persediaan air di hotel, restoran, dll,
-     keperluan pertanian dan peternakan, misalnya untuk irigasi dan pakan ternak dll.

JENIS-JENIS SUMBER AIR

Sebelum kita mengetahui tentang apa saja jenis-jenis sumber air yang ada di bumi ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang pengertian sumber air itu sendiri. Sumber air adalah wadah air yang terdapat di atas dan di bawah permukaan tanah seperti akuifer, mata air, sungai, rawa, danau dll. Kita ketahui bahwa sumber air meruapkan komponen penting untuk penyediaan air bersih di bumi. Karena tanpa sumber air maka suatu sistem/objek penyediaan air bersih tidak akan berfungsi.
Berikut jenis-jenis sumber air yang terdapat di bumi antara lain:

 1.   Air Hujan

Air hujan adalah air yang jatuh langsung ke bumi yang berasal dari gumpalan awan di atmosfer. Cara menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya jangan saat air hujan baru mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan juga mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-baik reservoir sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan.

 2.   Air Permukaan

Air permukaan adalah air yang mengalir di perbukaan bumi, pada umumnya jenis air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang kayu, daun, kotoran industri dan lainnya. Untuk meminumnya harus melewati proses pembersihan yang sempurna.
Berikut adalah beberapa contoh yang tergolong kedalam air permukaan antara lain:

a).   Air sungai adalah air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah melalui jalan air atau sungai. Pada umumnya air sungai mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali tertutama sungai-sungai yang ada di sekitar pemukiman kota.
b).  Air rawa atau danau: adalah air yang bermuara dan berkumpul di danau/rawa. Kebanyakan air danau dan rawa berwarna itu disebabkan oleh adanya zat-zat organik yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna coklat dll.
c).   Air laut adalah air yang bermuara/berkumpul di laut. Air laut pada dasarnya 
      mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3 persen, dengan keadaan ini maka air laut jarang digunakan sebagai air baku untuk keperluan air minum karena tidak memenuhi syarat untuk air minum.

 3.   Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawah tanah di dalam zone jenuh dimana tekanan hidrstatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suryono, 1993:1).
Berikut adalah beberapa contoh yang tergolong kedalam air tanah antara lain:

a).  Mata Air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dengan hampir tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama dengan air dalam.
b).  Air Tanah Preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air/impermeable.
c).  Air Tanah Artesis adalah air tanah yang letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air.


Dari ketiga macam jenis sumber air tersebut, Anda pasti sudah dapat menentukan sumber air mana yang dapat diminum secara langsung atau perlu pengelolahan lebih lanjut terlebih dahulu sehingga aman diminum bagi manusia dan sumber air yang sama sekali tidak bisa diminum.

PENYEBAB PENCEMARAN AIR DAN HILANGNYA SUMBER AIR

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda salah satunya adalah adanya pencemaran air oleh berbagai macam limbah. Limbah itu sendiri dapat dikelompokan kedalam 3 jenis antara lain:

1.     Limbah berdasarkan asalnya terdiri dari 

a.  Limbah Organik adalah limbah yang bersifat organik. Limbah organik biasanya dihasilkan dari kegiatan pertanian dan rumah tangga. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami.
       Untuk limbah pertanian bisa berupa sisa jerami, dedak dll. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti sisa sayuran, sisa kulit buah-buahan  dan berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekas, air comberan dan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya: limbah dari sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.


b.   Limbah Anorganik: Limbah ini terdiri atas limbah industri, limbah rumah tangga dan limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Contohnya seperti limbah dari sisa barang-barang elektronik, botol bekas, plastik bekas, kaleng bekas potongan-potongan logam, berbagai jenis batuan dll. Limbah-limbah tersebut dapat mengandung berbagai jenis zat anorganik, zat-zat tersebut seperti :

-  Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari    kegiatan pertambangan dan industri.
-  Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji       logam dan bahan bakar fosil.

2.     Limbah berdaraskan sumbernya

a.   Limbah dari Industri: pada umumnya limbah industri berasal dari pabrik-pabrik yang menyertakan berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya yang kemudian dibuang ke sungai-sungai dekat pemukiman. Limbah tersebut sangatlah berbahaya karena mengandung zat-zat kimia seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama limbah yang dikeluarkan oleh industri pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini mempunyai kadar gas yang beracun.


   
b.  Limbah dari rumah tangga: Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga. Limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran, kertas bekas, plastik, kardus, botol, kaleng dll. Limbah ini juga memiliki daya racun tinggi terutama jika berasal dari sisa obat dan aki.

 
c. Limbah dari pertambangan: Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil penambangan. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa kimia berbahaya lainnya. zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut.


3.    Limbah Berdasarkan karakteristiknya

a.  Limbah cair adalah limbah yang berbentuk cairan, contohnya limbah pertanian yang berasal dari penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya.

b.   Limbah padat adalah limbah yang berbentuk padatan, contohnya kaleng bekas, botol bekas, plastik bekas dll.

c.   Limbah gas dan partikel adalah limbah yang berbentuk gas, contohnya gas metan (CH4), gas dinitrogen monoksida (N2O) dll.

d.   Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) adalah limbah yang berbentuk zat kimia berbahaya contohnya limbah dari kegiatan pemboran minyak bumi berupa limbah pyrite cinder, trass, dan bentonite/kaolinite.

Sementara itu salah satu faktor yang mempengaruhi hilangnya sumber air adalah adanya exploitasi kekayaan alam secara membabi buta tanpa menghiraukan AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan) dan Penggundulan hutan akibat pembalakan liar.

DAMPAK PENCEMARAN AIR BAGI MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Rusaknya sumber air yang berpengaruh kepada turunnya kualitas air bersih atau hilangnya sumber air akibat pencemaran dan penggundulan hutan dapat menyebabkan masalah serius antara lain:

1.  Menyebabkan krisis air dengan berkurangnya sumber air bersih yang layak dikonsumsi,
2.   Menyebabkan air yang awalnya merupakan sumber kehidupan  menjadi sumber penyakit dan bencana,
3.    Menyebabkan rusaknya ekosistem sungai,danau dll,
4.  Menyebabkan berbagai macam bencana alam yang diakibatkan oleh rusaknya daerah sumber air seperti Banjir, Erosi, Kekeringan Panjang, Tanah Longsor dll.

CARA MELESTARIKAN SUMBER AIR

Untuk melestarikan sumber air agar keberadaanya tetap terpelihara dengan baik untuk kebutuhan seluruh mahluk dalam jangka panjang berikut langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain:

1.    Selalu menghemat penggunaan air bersih salah satunya dengan selalu menutup keran air   ketika sudah selesai digunakan,
2.    Jangan membuang sampah ke sungai atau sumber air lainnya,
3.  Jangan menggunakan pestisida untuk kegiatan pertanian secara berlebihan. Sangat dianjurkan untuk memakai produk pestisida dari bahan organik yang tentunya lebih ramah lingkungan,
4.  Jangan membuang limbah baik itu limbah rumah tangga, industri dan pertambangan ke sungai atau sumber air lainnya,
5.    Memperbanyak ruang terbuka hijau di area perkotaan,
6.   Membuat lubang biopori di halaman rumah masing-masing supaya air hujan  bisa langsung meresap ke tanah,
7.    Memberikan sanksi hukum yang tegas bagi penebangan liar dan penambangan liar sebagai upaya pencegahan pengrusakan sumber air,   
8.  Melakukan reboisasi (penanaman pohon pada hutan atau area yang gundul) sehingga cadangan air tetap terpelihara dengan baik,
9.  Menjaga stabilitas ketersediaan air bersih di dalam tanah dengan tidak memanfaatkannya secara berlebihan,
10. Mengadakan sosialisasi tentang betapa pentingnya sumber air bersih bagi kehidupan manusia dan juga sosialisasi tentang cara pengolahan limbah yang benar,
11.  Dan yang terpenting dari semua itu adalah mulailah semua itu dari diri kita, keluarga kita,   lingkungan kita dan dari sekarang juga.


 
KRISIS AIR BERSIH DI WILAYAH PERKOTAAN

Pembangunan yang terus menerus dilakukan di kota-kota besar khususnya di kota Jakarta secara tidak langsung berpengaruh pada ketersediaan air bersih bagi penduduknya. Banyaknya area hijau yang sudah beralih fungsi menjadi gedung-gedung bertingkat dan mall-mal besar membuat semakin berkurangnya daerah resapan air di wilayah Jakarta. Berkurangnya daerah resapan air tidak hanya akan menyebabkan banjir yang seolah-olah sudah menjadi bencana wajib di Jakarta setiap tahunnya tapi juga akan memicu bencana kekeringan dikala musim kemarau tiba yang diakibatkan berkurangnya cadangan air tanah yang amat dibutuhkan untuk keberlangsungan kehidupan ekologi dan ekosistem di mahluk hidup.



Selain itu alih fungsi lahan dari kawasan terbuka hijau menjadi kawasan pemukiman dan kawasan terbangun di Jakarta juga mengakibatkan aliran permukaan yang lebih besar ketika hujan turun. Disisi lain beton dan aspal yang telah menutupi seluruh jalan di Jakarta dapat menghalangi air hujan diserap oleh tanah sehingga mengurangi pasokan air tanah yang bersih. Karena air hujan yang turun tidak akan langsung menyerap ke dalam tanah akan tetapi langsung terbuang dan mengalir ke selokan-selokan sehingga menjadi air kotor yang tidak layak dikonsumsi. Kondisi ini semakin diperparah oleh rendahnya kesadaran semua pihak akan pentingnya memelihara saluran air/ selokan dan drainase dari pendangkalan atau penyempitan yang terjadi akibat penurnpukan sampah yang dibuang sembarangan oleh warga. Maka jangan heran kalau banyak sekali kawasan di Jakarta yang selalu tergenang air walaupun Jakarta hanya diguyur hujan ringan.

Meluasnya daerah genangan air khususnya di kawasan Jakarta, selain karena sampah dan buruknya sistem drainase kota juga diakibatkan oleh faktor kerusakan lingkungan di sepanjang daerah aliran sungai dan juga menyusutnya kantong penyimpanan air berupa situ dan danau karena telah diuruk menjadi pemukiman. Menurut data Departemen Pekerjaan Umum, dari total luas situ di Jadebotabek semula sekitar 2,337,10 hektar, sekarang tinggal 1.462,78 hektar. Selain luasnya menyusut, tingkat kedalamannya pun jauh berkurang. Akibat pendangkalan yang dibiarkan terus menerus, kedalaman situ yang semula umumnya berada di atas 5 meter, kini hanya berkisar antara 2,5 meter hingga 3 meter. Akibat pendangkalan yang semakin serius maka daya tampungnya pun menjadi jauh berkurang. Meluasnya area genangan air di setiap musim hujan, hingga mencakup dua pertiga wilayah Jakarta pada tahun 2007, adalah akibat dari berkurangnya daya tampung situ-situ di wilayah ini, Kerenanya revitalisasi situ sebagai upaya penyelamatan lingkungan mutlak dilakukan selain dari pengelolaan sampah dan sistem drainase kota yang baik.

 
DAMPAK PENGGUNAAN AIR TANAH SEBAGAI AIR MINUM SECARA BERLEBIHAN OLEH PENDUDUK JAKARTA TERHADAP  PERMUKAAN TANAH DI JAKARTA

Jakarta sebagai kota metropolitan yang menawarkan berjuta pesona dan mimpi-mimpi indah masih sangat menggiurkan bagi para pendatang baru untuk berhijrah dan mengadu nasib di ibu kota ini. Berdasarkan hasil sensus 2011, populasi penduduk Jakarta sudah mencapai 9,6 juta jiwa, ditambah warga luar yang beraktivitas di Jakarta pada siang hari sebanyak 2,5 juta. Dengan begitu di siang hari, total populasi penduduk di Jakarta sudah mencapai kurang lebih 12,1 juta jiwa. Jumlah ini sudah hampir mendekati populasi yang diperbolehkan yaitu total 12,5 juta jiwa pada tahun 2030 mendatang. Padahal setiap tahun pertambahan penduduk yang melakukan urbanisasi selalu terjadi terutama pascalebaran. Semakin banyaknya penduduk Jakarta secara otomatis akan menimbulkan banyak dampak diantaranya tingkat kriminalitas yang tinggi, kemacetan lalu lintas, kekumuhan kawasan pinggiran kota, banjir, terjadinya kemerosotan kota, tata kota yang berantakan sampai terjadinya krisis air bersih di Jakarta.

Berbicara masalah krisis air bersih di Jakarta, hal tersebut tidak terlepas dari jumlah resapan atau ruang terbuka hijau di Jakarta yang setiap tahun menurun akibat pembangunan gedung ditambah pengambilan air tanah/eksploitasi air tanah secara berlebihan untuk digunakan baik di rumah-rumah warga, hotel-hotel, apartemen maupun gedung-gedung kantor di Jakarta. Akibatnya bukan tidak mungkin Jakarta akan menghadapi ancaman baru selain dari krisis air bersih yaitu Jakarta tenggelam akibat tanah amblas.


Menurut penelitian para ahli, Kondisi Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta saat ini sudah memasuki zona kritis hingga rusak akibat eksploitasi air tanah di atas ambang batas normal yang direkomendasikan. Rongga-rongga dan pori-pori di bawah tanah yang tadinya terisi air akan kosong akibat sirkulasi air yang tidak seimbang karena terus menerus digunakan sementara disisi lain tidak ada cadangan air baru sebagai penggantinya dikarenakan sumber resapan air yang semakin berkurang keberadaannya. Terjadinya hal tersebut juga bisa disebabkan karena defisit air pada rongga-rongga dalam tanah tadi yang tekanan dari atas oleh gedung-gedung bertingkat dan lama-kelamaan memengaruhi struktur tanah yang berakibat pada permukaan yang tidak stabil.

Penurunan permukaan tanah/tanah amblas di sebagian wilayah Jakarta menjadi bukti adanya exploitasi secara berlebihan terhadap air tanah. Bukti nyata dan langsung dari kasus ini bisa dirasakan mereka yang tinggal di pesisir Jakarta. Air tanah yang tadinya rasa tawar berubah dan terkontaminasi rasa asin. Karena suplai resapan dari permukaan yang semakin berkurang ditambah tekanan air laut pada rongga-rongga yang kosong, air tanah terpaksa meresap air laut.

CARA BIJAK PEMANFAATAN SUMBER AIR TANAH SEBAGAI AIR MINUM

Berkaca dari apa yang terjadi pada air tanah di pesisir Jakarta, bukan tidak mungkin akan merembes semakin jauh ke wilayah-wilayah lain di Jakarta atau bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi di kota-kota besar lainnya di Indonesia tinggal menunggu waktu bila tidak segera ditangani dengan baik dan secepatnya. Oleh karena itu melakukan eksploitasi air tanah harus memperhatikan ketersediaannya dalam lapisan batuan dan cekungan air tanah (CAT). Pengambilan air tanah tanpa memperhatikan kaidah-kaidah yang disarankan akan menimbulkan perubahan pada cekungan air tanah dan menimbulkan kerusakan lingkungan seperti amblesan tanah (land subsidence) dan intrusi air laut seperti contoh kasus di atas.

Menteri ESDM beberapa waktu lalu pada Lokakarya “Pendayagunaan Air Tanah Berbasis Cekungan Air Tanah” di Gedung Prof Sudarto, Universitas Diponegoro Semarang (27/6) mengatakan, untuk mencegah dampak negatif yang timbul akibat eksploitasi air tanah yang tidak terkendali disarankan melakukan hal-hal berikut:

Pertama,  Melindungi daerah imbuhan air tanah untuk mencegah terjadinya penurunan           pembentukan air tanah.
Kedua,     Mengendalikan pengambilan air tanah di daerah lepasan (groundwater discharge area) untuk mencegah penurunan ketersediaan air, menggunakan air tanah seefektif dan seefisien mungkin dengan mengutamakan pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari.
Ketiga,       Mengelola kualitas air dan pengendalian pencemaran air secara terpadu dan
Keempat,  Terus melakukan sosialisasi mengenai pentingnya mengelola air tanah yang berorientasi pada kelestarian lingkungan.

PEMANFAATAN AIR SUNGAI UNTUK KEPERLUAN SEHARI-HARI OLEH WARGA JAKARTA

Terjadinya krisis air bersih di Jakarta menyebabkan masyarakat mulai memanfaatkan sumber-sumber air di sekitar tempat tinggal mereka, termasuk air sungai yang kondisinya bisa dibilang tidak layak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, masak dan bahkan mungkin digunakan untuk air minum. Karena sulitnya memperoleh air bersih, mereka seolah tidak peduli dengan dampak penyakit yang mengancam kesehatan mereka karena mengkonsumsi air sungai yang sudah tercemar limbah baik itu limbah rumah tangga maupun limbah pabrik. Kontaminasi air oleh zat, energi, atau komponen lain ke dalam air dengan sendirinya akan menurunkan kualitas air, dan pada tingkat tertentu yang yang sudah tercemar tidak bisa difungsikan lagi sesuai peruntukkannya. 


Pencemaran sungai yang diakibatkan oleh adanya limbah rumah tangga maupun industri domestik mempunyai banyak akibat buruk. Pencemaran oleh limbah dapat mengakibatkan menurunnya keindahan lingkungan, penyusutan sumberdaya, dan adanya wabah penyakit dan keracunan. Masuknya limbah ke dalam sungai selain memberikan dampak terhadap perubahan fisik air sungai juga memberikan dampak secara khemis dan biologis terhadap air sungai. Secara umum dampak tersebut adalah terjadinya dekomposisi bakteri aerobik, dekomposisi bakteri anaerobik, dan perubahan karakter biotik. Pada kenyataanya faktor kelalaian manusialah yang menjadi sumber utama terjadinya pencemaran sungai tersebut, seperti membuang sampah dan limbah rumah tangga ke sungai, membuang limbah pabrik ke sungai dll.

LALU SEPERTI APA CIRI-CIRI AIR YANG LAYAK DIKONSUMSI?

Untuk layak dikonsumsi air yang digunakan haruslah air yang bersih. Namun tidak semua air bersih layak dikonsumsi, Air bersih disini kita kategorikan hanya untuk yang layak dikonsumsi, bukan layak untuk digunakan sebagai penunjang aktifitas seperti untuk Masak, Cuci, Kakus dan Mandi. Karena standar air yang digunakan untuk konsumsi jelas lebih tinggi dari pada untuk keperluan selain dikonsumsi. Ada beberapa persyaratan yang perlu diketahui mengenai kualitas air tersebut baik secara fisik, kimia dan juga mikrobiologi. 


Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Dan berikut adalah syarat-syarat air bersih layak minum antara lain:

1.   Syarat fisik, meliputi: air harus bersih dan tidak keruh, air tidak berwarna apapun, air tidak berasa apapun, air tidak berbau apaun, suhu air antara 10-25 C (sejuk), dan air tidak meninggalkan endapan.
2.   Syarat kimiawi, meliputi: air tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun, air tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan, air mengandung cukup yodium, pH air antara 6,5 – 9,2.
3.  Syarat mikrobiologi, meliputi: air tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit.

Seperti yang kita ketahui jika standar mutu air sudah diatas standar atau sesuai dengan standar tersebut maka yang terjadi adalah akan menentukan besar kecilnya investasi dalam pengadaan air bersih tersebut, baik instalasi penjernihan air dan biaya operasi serta pemeliharaannya. Sehingga semakin jelek kualitas air semakin berat beban masyarakat untuk membayar harga jual air bersih.Ya..! untuk mendapatkan air bersih layak konsumsi di Jakarta, warga harus mengeluarkan biaya lebih dengan membeli air kemasan galon atau memeilih repot dengan memasak sendiri air yang berasal dari sumur atau PAM (Perusahaan Air Minum) sebelum dikonsumsi.

Baca Juga:

Terimakasih anda telah berkunjung ke blog ini dan semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Comments

Popular posts from this blog

Analisis Kasus Ayam Geprek Bensu Vs I Am Geprek Bensu Terhadap Pelanggaran Etika Bisnis

6 Amazing Facts About Australia

9 Interesting Facts About Slovakia